Mekanisme Kerja Komputer (Bagian 3)

- 7/30/2017 12:42:00 PM

Mekanisme Kerja Komputer (Bagian 3)

 
Pada tulisan atau artikel Mekanisme Kerja Komputer bagian Pertama serta Kedua, sudah kami bahas mengenai elemen Hardware, yng menguraikan wacana tatacara kerja serta manfaat dari masing-masing piranti keras yng tertanam di dalam komputer. Selanjutnya, pada bagian ke 3 ini, kita akan membahas wacana elemen penting kedua dalam Mekanisme Kerja Komputer, yaitu Software.
II. SOFTWARE (Piranti Lunak).
Software, ataupun dalam bahasa indonesia berguna "Piranti Lunak" ataupun Suka pula disebut "Perangkat Lunak", merupakan kumpulan instruksi digital yng bisa dekenali oleh Hardware. Melalui software ini dia Brainware/Pemakain komputer melakukan interaksi serta memberikan perintah kepada komputer bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuka suatu data ataupun menjalankan program tertentu, sesuai yang dengannya keinginan pemakain.
Chart proses mekanisme kerja komputer

Dasarnya memang software komputer, bisa di kelompokan menjadi 3 kategori :
1. BIOS Firmware (Built-in Software)
Basic Input Output System (BIOS) merupakan Firmware (software perusahaan) bersifat non-volatile (tak gampang hilang) namun bisa dihapus serta diprogram ulang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan versinya. Firmware ini telah terintegrasi bersama serta ditanamkan dalam sebuah Chip Bios (BIOS ROM) pada motherboard (Built-in Software). Pengertiannya, BIOS telah menjadi satu paket bersama motherboard yng kamu beli .
BIOS merupakan program yng bisa dikenali oleh mikroprosesor pada desktop PC maupun notebook PC, serta bisa diakses oleh pemakain, era pertama kali PC dihidupkan yang dengannya melakukan penekanan pada tombol keyboard tertentu. Dalam hal ini pabrikan pembuat BIOS semisal : IBM, Phoenix, AMI, AWARD, dll. menetapkan tombol yng berbeda bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengakses BIOS, namun biasanya melalui tombol; Del, F1 sampai-sampai F12.

Bagi atau bisa juga dikatakan untuk melihat daftar pabrikan BIOS kamu bisa mengunjungi halaman berikut: http://support.microsoft.com/en-us/kb/243909
Yang dengannya BIOS, pemakain bisa memberikan instruksi kepada hardware bagi atau bisa juga dikatakan untuk melaksanakan suatu tugas didasari urutan tertentu ataupun mengabaikan nya, mengaktifkan ataupun menonaktifkan (Enable/Disable) fitur hardware. Secara teoritis BIOS adalah kontrol atas peredaran berita data antara mikroprosesor, I/O Device, serta perangkat kerasnya lain-lainnya, yng terhubung pada motherboard.
Berikut merupakan empat fungsi pokok BIOS pada komputer pribadi:
  • POST singkatan dari Power On-Self Test, merupakan kondisi pengujian seluruh perangkat keras yng tersedia dalam komputer secara menyeluruh, yang dengannya menampilkan berita singkat pada layar monitor mengenai kondisi hardware yng berfungsi ataupun tak berfungsi. Proses POST ini berlangsung sebelum proses loading system operasi (Bootsrap loader). Adakalanya proses POST ini terhenti serta tak berlanjut pada loading system operasi andai didapati kesalahan pada piranti keras, misalnya andai keyboard tak terpasang, ataupun terdapat perubahan yng beresiko pada system BIOS.
  • CMOS Setup, Complementary Metal-Oxide Semiconductor (CMOS), disebut pula Real-Time Clock (RTC), ataupun Non-Volatile RAM (NVRAM), merupakan istilah yng umumnya dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggambarkan sejumlah kecil memori pada motherboard komputer, yng bisa menyimpan konfigurasi perangkat keras, password, waktu, serta tanggal pada komputer, melalui perintah pada program BIOS.
Teknologi CMOS cuma butuh asupan daya rendah serta bisa diaktifkan melalui asupan daya dari jenis sel Battery CR2032 ataupun biasa disebut yang dengannya Battery CMOS/Battery Motherboard, yng pada biasanya bisa bertahan hidup dalam jangka waktu cukup lama, antara 5 sampai-sampai 10 tahun dalam komputer, akan tetapi adakalanya, lantaran faktor tertentu butuh di lakukan penggantian secepatnya, andai terlaksana anomali, khususnya pada system penanggalan yng salah, ataupun terlaksana kelainana pada system BIOS secara keseluruhan.
  • Booting Process, Era komputer dihidupkan, BIOS akan menganalisa hardware, selanjutnya BIOS memanggil kode yng tersimpan dalam Master Boot Record (MBR) dimulai dari disk 0, selanjutnya MBR akan memuat kode bootsector dari partisi harddisk yng aktif, lantas bootsector akan memuat serta menjalankan bootloader dari system file andai tersedia, Andai seluruh proses yang telah di sebutkan berjalan sesusai yang dengannya prosedur, maka system operasi akan berjalan tanpa hambatan, andai tak, maka proses booting akan terhenti, serta umumnya menampilkan pesan kesalahan pada layar monitor.
  • BIOS Driver, mempunyai akses pada perangkat keras komputer, lebih-lebih pada mouse serta keyboard. Driver BIOS membuat mudah pemakain dalam melihat serta mengkonfigurasi pengaturan pada system BIOS bagi atau bisa juga dikatakan untuk aneka macam alasan, memungkin komputer bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakukan boot serta menjalankan system operasi selama proses installasi ataupun startup. Driver BIOS bisa menjadi rujukan bagi user bagi atau bisa juga dikatakan untuk berinteraksi yang dengannya komputer pada mode tampilan dasar, sebelum user mempergunakan driver yng benar-benar sesuai bagi atau bisa juga dikatakan untuk tiap perangkat keras yng terhubung yang dengannya motherboard.
2. Operating System (OS)
Operating System (System Operasi) ataupun Suka disingkat yang dengannya OS, merupakan perangkat lunak utama sesudah BIOS, yng menjadi standar kelengkapan pada unit komputer. OS adalah program induk dimana seluruh program perangkat lunak ditempatkan. OS semisal jembatan penghubung antara user, program perangkat lunak serta hardware. Yang dengannya kata lain, tanpa OS komputer tak bisa berbuat tidak sedikit serta percuma, lantaran komputer cuma bisa menampilkan berita dari system POST, serta berakhir yang dengannya pesan "DISK BOOT FAILURE, INSERT SYSTEM DISK AND PRESS ENTER" pada layar monitor.
Kondisi gagal boot, lantaran OS tak tersedia ataupun rusak
Tak semisal BIOS yng bersifat Built-in, OS umumnya dijual secara terpisah dalam bentuk OS Bootable CD/DVD (tak ditanam dalam chipset semisal halnya BIOS). Agar bisa berfungsi, OS Perlu melalui sebuah proses yng dinamakan Installasi/pemasangan ke dalam harddisk drive yang dengannya mempergunakan OS Bootable CD/DVD, ataupun pada beberapa kasus bisa mempergunakan USB Flashdisk menjdai media OS Bootable.
OS modern semisal Microsoft Windows, Ubuntu linux serta Apple Machintos, sudah mempergunakan fitur Graphical User Interface (GUI), sebuah program yng mempergunakan serta memanfaatkan visualisasi grafis pada OS, bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah pemakain dalam melakukan interaksi, eksplorasi serta improvisasi yang dengannya komputer melalui antarmuka grafis semisal penggunaan pointer mouse, icons, folder serta menu dll. Yang dengannya system GUI, pemakain komputer era ini tak Perlu mengkaji bahasa perintah kompleks semisal bahasa perintah DOS. Semisal fitur.
OS pula memungkinkan pemakain bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa membuka beberapa program dalam waktu yng bersamaan (multi tasking), kontrol peripheral, mengatur system penanggalan, transfer file, dll.
3, Applications Software
Merupakan program-program perangkat lunak yng Amat bergantung pada ketersediaan OS dalam komputer, yang dengannya kata lain, software perangkat lunak ini tak bisa dipakai andai tak ada system operasi. Software-software ini biasanya meliputi perangkat lunak pengolahan spreadsheet, word processing, graphic designer, photo, Audio, serta video editor, media player, Internet browser, software driver, Games, dll.
Keberadaan software-software perangkat lunak ini menjadikan perangkat komputer makin kaya akan fitur, menjadikan pemakain tak gampang bosan era berkatifitas yang dengannya komputer, lantaran mempunyai tidak sedikit opsi dalam berinteraksi, bermain ataupun bekerja yang dengannya komputernya.


Source Article and Picture : annoerkomputer.blogspot.com

Seputar Mekanisme Kerja Komputer (Bagian 3)

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Mekanisme Kerja Komputer (Bagian 3)