Protokol Wide Area Network (WAN)
Protokol Wide Area Network (WAN) | Referensi terbaru di 2017 via web Panduan Komputer. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Panduan Komputer. Artikel ini di beri judul Protokol Wide Area Network (WAN). Konten ini untuk anda pembaca setia https://panduankomputer-id.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Protokol Wide Area Network (WAN) terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Panduan Komputer dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Panduan Komputer di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Protokol Wide Area Network (WAN) di bawah ini dari situs web Panduan Komputer.Feriantano S Education Rabu, 29 Januari 2014 03.33
Wide Area Network (WAN) adalah jaringan komunikasi data yng secara geografis mencakup area yng Amat luas, lingkup nasional, regional serta global serta Suka mempergunakan sarana fasilitas transmisi umum semisal telepon, kabel bawah laut maupun satelit. (Baca : Pengertian Wide Area Network)
Media yng melayani komunikasi WAN merupakan salah satunya dalam Physical layer dalam 7 OSI Layer. Data yng lalu-lalang di dalam media WAN yang telah di sebutkan diatur yang dengannya mempergunakan seperangkat peraturan yng ada di dalam layer Data link dalam 7 OSI layer.
Point to Point (PPP) adalah protokol pada data link layer yng bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk komunikasi asynchronous serial ataupun synchronous serial. PPP bisa melakukan autentikasi serta bersifat multiprotocol. Protokol ini adalah pengembangan dari protokol SLIP (Serial Line Interface Protocol) yakni suatu protokol standar yng mempergunakan protokol TCP/IP.
Serial Line Internet Protocol (SLIP) adalah pendahulu dari PPP yng tidak sedikit dipakai dalam membangun koneksi serial Point-to-Point yng mempergunakan protokol komunikasi TCP/IP.
High level Data Link Control (HDLC) merupakan protokol bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipakai yang dengannya WAN (Wide Area Networks) yng secara luas bisa mengatasi kerugian – kerugian yng ada pada protokol – protokol yng berorientasi karaktek semisal Bi-Synch, yakni yng cuma bisa bekerja secara half-duplex (pengiriman isyarat dua arah akan tetapi tak dalam waktu yng bersamaan) serta penggunaan karaktek DLE bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh transparansi pesan.
Protokol ini dikembangkan oleh International Standards Organization (ISO) serta diterima oleh tidak sedikit kalangan, khususnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk transfer berita, serta disingkat yang dengannya HDLC. Protokol HDLC ini adalah protokol synchronous bit-oriented yng berada pada lapisan data-link (Message packaging) model ISO Open System Interconnection (OSI) bagi atau bisa juga dikatakan untuk komunikasi komputer ke komputer. Di bawah HDLC, pesan dikirimkan dalam unit yng disebut yang dengannya frame, yng masing-masingnya bisa memiliki kandungan jumlah data yng variabel, akan tetapi Perlu diatur secara khusus.
Yng paling Penting Protocol data link control merupakan HDLC (ISO 3009, ISO 4335). HDLC tak cuma telah umum dipergunakan akan tetapi pula menjadi asas bagi atau bisa juga dikatakan untuk banyak sekali protocol data link control terpenting lain-lainnya, yng mempergunakan format serta mekanisme yng percis semisal yng dipakai dalam HDLC. Selanjutnya, dalam bagian ini kita menyajikan pemaparan yng lebih mendetail mengenai HDLC.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi macam-macam software, HDLC menetapkan tiga jenis stasiun, dua konfigurasi, dan tiga model operasi pengalihan data.
NRM dipergunakan pada jalur multititik, dimana sejumlah terminal dihubungkan ke komputer host. Komputer menanyai setiap terminal bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipergunakan menjdai masukan. NRM kadang-kadang pula dipergunakan pada jalur ujung-ke-ujung, utamanya bila jalur menghubungkan sebuah terminal ataupun periferal lain-lainnya yang dengannya sebuah komputer. ABM adalah mode yng paling tidak sedikit dipergunakan dibanding mode-mode lain-lainnya: lantaran membuat penggunaan jalur ujung-ke-ujung full-duplex menjadi lebih efisien karena tak memerlukan overhead. Sedangkan ARM jarang dipakai: lantaran cuma mampu diaplikasikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk keadaan-keadaan tertentu dimana sekundar butuh memlai transmisi.
Protokol layer data link ini adalah protokol ciptaan Cisco System, jadi penggunaan protokol ini cuma disaat sebuah jalur WAN dipakai oleh dua buah perangkat router Cisco saja. Andaikan perangkat selain produk Cisco yng ingin dipakai, maka protokol yng dipakai merupakan PPP yng adalah protokol standar.
X.25 adalah standar buatan organisasi standardisasi ITU-T yng mendefinisikan tatacara koneksi antara perangkat DTE (Data Terminal Equipment) yang dengannya DCE (Data Communication Equipment) yng memungkinkan perangkat-perangkat komputer bisa saling berkomunikasi. Kelebihan dari X.25 merupakan kemampuannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendeteksi error yng Amat tinggi. Untuk itu, protokol komunikasi ini tidak sedikit dipakai dalam media WAN analog yng tingkat error-nya tinggi.
Layer 1
Layer 2
Layer 3
Frame Relay merupakan protokol WAN yng beroperasi pada layer pertama serta kedua dari model OSI, serta bisa diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay merupakan teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yng sudah dipakai pada ribuan jaringan di seluruh dunia bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet serta malah software bunyi/voice.
Protokol Frame Relay yakni Packet Switcing Yng di kembangkan pada era fasilitas-fasilitas transmisi jarak jauh digital menunjukan rate error yng relative tinggi bila di bandingkan yang dengannya fasilitas-fasilitas pada era ini. Menjdai hasil nya , adanya beberapa muatan overhead yng ditambahkan ke packet switching skema bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengganti kesalahan.
Sebuah jaringan frame relay terdiri dari “endpoint” (PC, server, komputer host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) serta perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1).
DTE (Data Terminating Equipment)
DTE merupakan node, umumnya milik end-user serta perangkat internetworking. Perangkat DTE ini mencakup “endpoint” serta perangkat akses pada jaringan Frame Relay. DTE yng mengawali suatu pertukaran berita.
DCE (Data Communication Equipment)
DCE merupakan perangkat “internetworking” pengontrol “carrier”. Perangkat-perangkat ini pula mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekeliling perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran berita yng dimulai oleh perangkat DTE.
ATM mempunyai tatacara yng percis yang dengannya packet-switching. ATM melibatkan pentransferan data dalam bentuk potongan-potongan yng mempunyai ciri-ciri tersendiri. ATM memungkinkan koneksi logik multipel dimultipleks melalui sebuah interface fisik tunggal.
Lapisan fisik melibatkan spesifikasi media transmisi serta skema pengkodean sinyal. Rate data yng ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps hingga 622,08 Mbps.
Dua lapis diatasnya berkaitan yang dengannya fungsi-fungsi ATM, yakni pelayanan transfer paket (ATM layer) serta lapisan adaptasi (AAL) bagi atau bisa juga dikatakan untuk pelayanan protokol transmisi yng tak berbasis ATM.
Koneksi logik ATM disebut “Virtual Channel Connection” (VVC) ataupun koneksi melalui saluran maya. Konsep jalur virtual dikembangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi animo jaringan kecepatan tinggi dimana biaya kontrol jaringan meningkat melebihi biaya jaringan secara keseluruhan.
Integrated Services Digital Network (ISDN) merupakan suatu system telekomunikasi di mana layanan antara data, bunyi, serta gambar diintegrasikan ke dalam suatu jaringan, yng menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung bagi atau bisa juga dikatakan untuk menunjang suatu ruang lingkup pelayanan yng luas. Para pemakai ISDN diberikan keuntungan berupa fleksibilitas serta penghematan biaya, lantaran biaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk system yng terintegrasi ini akan jauh lebih murah andaikan mempergunakan system yng terpisah.
Para pemakai pula mempunyai akses standar melalui satu set interface pemakai jaringan multiguna standar. ISDN adalah sebuah bentuk evolusi telepon local loop yng memepertimbangkan jaringan telepon menjdai jaringan terbesar di dunia telekomunikasi.
Source Article and Picture : www.tutorialcarakomputer.com
Wide Area Network (WAN) adalah jaringan komunikasi data yng secara geografis mencakup area yng Amat luas, lingkup nasional, regional serta global serta Suka mempergunakan sarana fasilitas transmisi umum semisal telepon, kabel bawah laut maupun satelit. (Baca : Pengertian Wide Area Network)
Media yng melayani komunikasi WAN merupakan salah satunya dalam Physical layer dalam 7 OSI Layer. Data yng lalu-lalang di dalam media WAN yang telah di sebutkan diatur yang dengannya mempergunakan seperangkat peraturan yng ada di dalam layer Data link dalam 7 OSI layer.
Protokol Wide Area Network (WAN)
1. Point to Point (PPP)
Point to Point (PPP) adalah protokol pada data link layer yng bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk komunikasi asynchronous serial ataupun synchronous serial. PPP bisa melakukan autentikasi serta bersifat multiprotocol. Protokol ini adalah pengembangan dari protokol SLIP (Serial Line Interface Protocol) yakni suatu protokol standar yng mempergunakan protokol TCP/IP.
2. Serial Line Internet Protocol (SLIP)
Serial Line Internet Protocol (SLIP) adalah pendahulu dari PPP yng tidak sedikit dipakai dalam membangun koneksi serial Point-to-Point yng mempergunakan protokol komunikasi TCP/IP.
3. High level Data Link Control (HDLC)
High level Data Link Control (HDLC) merupakan protokol bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipakai yang dengannya WAN (Wide Area Networks) yng secara luas bisa mengatasi kerugian – kerugian yng ada pada protokol – protokol yng berorientasi karaktek semisal Bi-Synch, yakni yng cuma bisa bekerja secara half-duplex (pengiriman isyarat dua arah akan tetapi tak dalam waktu yng bersamaan) serta penggunaan karaktek DLE bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh transparansi pesan.
Protokol ini dikembangkan oleh International Standards Organization (ISO) serta diterima oleh tidak sedikit kalangan, khususnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk transfer berita, serta disingkat yang dengannya HDLC. Protokol HDLC ini adalah protokol synchronous bit-oriented yng berada pada lapisan data-link (Message packaging) model ISO Open System Interconnection (OSI) bagi atau bisa juga dikatakan untuk komunikasi komputer ke komputer. Di bawah HDLC, pesan dikirimkan dalam unit yng disebut yang dengannya frame, yng masing-masingnya bisa memiliki kandungan jumlah data yng variabel, akan tetapi Perlu diatur secara khusus.
Yng paling Penting Protocol data link control merupakan HDLC (ISO 3009, ISO 4335). HDLC tak cuma telah umum dipergunakan akan tetapi pula menjadi asas bagi atau bisa juga dikatakan untuk banyak sekali protocol data link control terpenting lain-lainnya, yng mempergunakan format serta mekanisme yng percis semisal yng dipakai dalam HDLC. Selanjutnya, dalam bagian ini kita menyajikan pemaparan yng lebih mendetail mengenai HDLC.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi macam-macam software, HDLC menetapkan tiga jenis stasiun, dua konfigurasi, dan tiga model operasi pengalihan data.
Ketiga jenis stasiun yang telah di sebutkan merupakan menjdai berikut:
- Stasiun Primer: Bertanggung-jawab mengontrol operasi jalur. Frame-frame dikeluarkan oleh primary yng disebut perintah.
- Stasiun Sekunder: Beroperasi dibawah kendali stasiun primer. Frame-frame dikeluarkan sekunder yng disebut respons. Primer mempertahankan jalur logik yng terpisah yang dengannya setiap stasiun sekunder pada jalur.
- Stasiun Gabungan: Mengkombinasikan bentuk primer serta sekunder. Stasiun gabungan mampu mengeluarkan perintah serta respon.
Konfigurasi jalur
- Asynchronous: Terdiri dari satu stasiun primer serta satu ataupun lebih stasiun sekunder, dan mendukung baik transmisi full-duplex ataupun half-duplex.
- Synchronous: Terdiri dari dua stasiun gabungan, dan mendukung transmisi full-duplex ataupun half-duplex.
Mode transfer data
- Normal response mode (NRM): Dipakai yang dengannya konfigurasi. Primer tak seimbang memlai data transfer menuju secondary, akan tetapi sekunder cuma mentransmisikan data dalam bentuk respon hingga perintah dari primer saja.
- Asynchronous Balanced Mode (ABM): Dipakai yang dengannya konfigurasi seimbang. Satu dari sekian banyaknya stasiunt gabungan bisa memlai transmisi tanpa butuh ijin dari satu dari sekian banyaknya stasiunt gabungan lain-lainnya.
- Asynchronous Response Mode (ARM): Dipakai yang dengannya konfigurasi tak seimbang. Secondary bisa memlai transmisi tanpa butuh ijin yng terperinci dari primer. Primer masih tetap bertanggung-jawab terhadap jalur, salah satunya inisialisasi, perbaikan kesalahan, dan diskoneksi logik.
NRM dipergunakan pada jalur multititik, dimana sejumlah terminal dihubungkan ke komputer host. Komputer menanyai setiap terminal bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipergunakan menjdai masukan. NRM kadang-kadang pula dipergunakan pada jalur ujung-ke-ujung, utamanya bila jalur menghubungkan sebuah terminal ataupun periferal lain-lainnya yang dengannya sebuah komputer. ABM adalah mode yng paling tidak sedikit dipergunakan dibanding mode-mode lain-lainnya: lantaran membuat penggunaan jalur ujung-ke-ujung full-duplex menjadi lebih efisien karena tak memerlukan overhead. Sedangkan ARM jarang dipakai: lantaran cuma mampu diaplikasikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk keadaan-keadaan tertentu dimana sekundar butuh memlai transmisi.
Protokol layer data link ini adalah protokol ciptaan Cisco System, jadi penggunaan protokol ini cuma disaat sebuah jalur WAN dipakai oleh dua buah perangkat router Cisco saja. Andaikan perangkat selain produk Cisco yng ingin dipakai, maka protokol yng dipakai merupakan PPP yng adalah protokol standar.
4. X.25/LAPB
X.25 adalah standar buatan organisasi standardisasi ITU-T yng mendefinisikan tatacara koneksi antara perangkat DTE (Data Terminal Equipment) yang dengannya DCE (Data Communication Equipment) yng memungkinkan perangkat-perangkat komputer bisa saling berkomunikasi. Kelebihan dari X.25 merupakan kemampuannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendeteksi error yng Amat tinggi. Untuk itu, protokol komunikasi ini tidak sedikit dipakai dalam media WAN analog yng tingkat error-nya tinggi.
Device pada X.25 ini terbagi menjadi tiga kategori:
- Data Terminal Equipment (DTE),
- Data Circuit-terminating Equipment (DCE) dan
- Packet Switching Exchange (PSE)
Protokol Pada X.25
- Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah dari model rujukan OSI. Terdapat tiga protokol yng biasa dipakai pada implementasi X.25 yakni:
- Packet-Layer Protocol (PLP)
- Link Access Procedure, Balanced (LAPB)
- Dan beberapa standar elektronik dari interface layer fisik semisal EIA/TIA-232, EIA/TIA-449, EIA-530, serta G.703.
Lapisan-lapisan X25
Layer 1
- Physical Layer bekerja yang dengannya elektris ataupun sinyal. Didalamnya salah satunya beberapa standar elektronik semisal is V.35 , RS232 and X.21.
Layer 2
- Data Link Layer, pada X.25 diimplementasikan ISO HDLC standar yng disebut Link Access Procedure Balanced (LAPB) serta menyediakan link yng bebas error antara dua node yng secara fisik terkoneksi. Error ini akan dicek serta dikoreksi pada tiap hop pada network.
- Fasilitas ini dia yng membuat X.25 handal, serta cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk link yng noisy, cenderung punya tidak sedikit error.
- Protocol modern semisal Frame Relay ataupun ATM tak punya error correction serta cuma mempunyai basic flow control. Orang-orang merngandalkan protokol pada level yng lebih tinggi semisal TCP/IP bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyediakan flow control serta end-to-end error correction.
Layer 3
- Network Layer yng mengatur komunikasi end-to-end antar device DTE. Layer ini mengurus set-up serta memutus koneksi dan fungsi routing serta pula multiplexing.
5. Frame Relay
Frame Relay merupakan protokol WAN yng beroperasi pada layer pertama serta kedua dari model OSI, serta bisa diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay merupakan teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yng sudah dipakai pada ribuan jaringan di seluruh dunia bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet serta malah software bunyi/voice.
Protokol Frame Relay yakni Packet Switcing Yng di kembangkan pada era fasilitas-fasilitas transmisi jarak jauh digital menunjukan rate error yng relative tinggi bila di bandingkan yang dengannya fasilitas-fasilitas pada era ini. Menjdai hasil nya , adanya beberapa muatan overhead yng ditambahkan ke packet switching skema bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengganti kesalahan.
Beberapa fitur frame relay merupakan menjdai berikut:
- Kecepatan tinggi
- Bandwidth Dinamik
- Performansi yng baik/ Good Performance
- Overhead yng rendah serta kehandalah tinggi (High Reliability)
Sebuah jaringan frame relay terdiri dari “endpoint” (PC, server, komputer host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) serta perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1).
Perangkat-perangkat yang telah di sebutkan dibagi menjadi dua kategori yng berbeda:
DTE (Data Terminating Equipment)
DTE merupakan node, umumnya milik end-user serta perangkat internetworking. Perangkat DTE ini mencakup “endpoint” serta perangkat akses pada jaringan Frame Relay. DTE yng mengawali suatu pertukaran berita.
DCE (Data Communication Equipment)
DCE merupakan perangkat “internetworking” pengontrol “carrier”. Perangkat-perangkat ini pula mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekeliling perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran berita yng dimulai oleh perangkat DTE.
6. ATM
ATM mempunyai tatacara yng percis yang dengannya packet-switching. ATM melibatkan pentransferan data dalam bentuk potongan-potongan yng mempunyai ciri-ciri tersendiri. ATM memungkinkan koneksi logik multipel dimultipleks melalui sebuah interface fisik tunggal.
Lapisan fisik melibatkan spesifikasi media transmisi serta skema pengkodean sinyal. Rate data yng ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps hingga 622,08 Mbps.
Dua lapis diatasnya berkaitan yang dengannya fungsi-fungsi ATM, yakni pelayanan transfer paket (ATM layer) serta lapisan adaptasi (AAL) bagi atau bisa juga dikatakan untuk pelayanan protokol transmisi yng tak berbasis ATM.
Model rujukan protokol melibatkan tiga taraf yng berbeda:
- Taraf pemakai: tersedia bagi atau bisa juga dikatakan untuk transfer berita pemakai, bersama-sama yang dengannya kontrol-kontrol yng terkait.
- Taraf kontrol: menampilkan fungsi-fungsi kontrol panggilan serta kontrol koneksi
- Taraf manajemen: menampilkan fungsi-fungsi manajemen yng berkaitan yang dengannya system secara keseluruhan
Koneksi logik ATM disebut “Virtual Channel Connection” (VVC) ataupun koneksi melalui saluran maya. Konsep jalur virtual dikembangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi animo jaringan kecepatan tinggi dimana biaya kontrol jaringan meningkat melebihi biaya jaringan secara keseluruhan.
Beberapa keuntungan dari VCC:
- Arsitektur jaringan yng simpel
- Kinerja serta keandalan jaringan yng meningkat
- Waktu setup koneksi lebih pendek serta waktu pengolahan yng berkurang
- Layanan jaringan yng tinggi
7. Integrated Services Digital Network (ISDN)
Integrated Services Digital Network (ISDN) merupakan suatu system telekomunikasi di mana layanan antara data, bunyi, serta gambar diintegrasikan ke dalam suatu jaringan, yng menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung bagi atau bisa juga dikatakan untuk menunjang suatu ruang lingkup pelayanan yng luas. Para pemakai ISDN diberikan keuntungan berupa fleksibilitas serta penghematan biaya, lantaran biaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk system yng terintegrasi ini akan jauh lebih murah andaikan mempergunakan system yng terpisah.
Para pemakai pula mempunyai akses standar melalui satu set interface pemakai jaringan multiguna standar. ISDN adalah sebuah bentuk evolusi telepon local loop yng memepertimbangkan jaringan telepon menjdai jaringan terbesar di dunia telekomunikasi.
Di dalam ISDN terdapat dua jenis pelayanan, yakni:
- Basic Rate Inteface (BRI)
- Primary Rate Interface (PRI)
Source Article and Picture : www.tutorialcarakomputer.com
Seputar Protokol Wide Area Network (WAN)
Terima kasih telah membaca Protokol Wide Area Network (WAN). Semoga pos dari situs web Panduan Komputer berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Panduan Komputer. Silakan berbagi ulasan Protokol Wide Area Network (WAN) tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Panduan Komputer melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Panduan Komputer untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Protokol Wide Area Network (WAN) yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Panduan Komputer di bawah. Demikan dan sekian tentang Protokol Wide Area Network (WAN). Dan Assalamualaikum pembaca Panduan Komputer.
Advertisement