Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan
Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan | Referensi terbaru di 2017 via web Panduan Komputer. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Panduan Komputer. Artikel ini di beri judul Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan. Konten ini untuk anda pembaca setia https://panduankomputer-id.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Panduan Komputer dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Panduan Komputer di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan di bawah ini dari situs web Panduan Komputer.
Feriantano S Networking
Kamis, 12 Desember 2013 16.31 Topologi jaringan merupakan suatu peraturan ataupun tips bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghubungkan komputer yng satu yang dengannya komputer yng lain-lainnya menjadikan membentuk suatu jaringan. Topologi jaringan pula bisa didefinisikan menjdai gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen jaringan, yng meliputi Server, Workstation, Hub, serta pengkabelannya.
Dalam pemilihan topologi Perlu dipertembangkan pada beberapa faktor, hal ini akan memberi pengaruh kualitas, efektivitas serta efisiensi pula, faktor-faktor yang telah di sebutkan diantaranya menjdai berikut :
- Biaya
- Kecepatan
- Lingkungan
- Ukuran
- Konektivitas
Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yakni:
- Physical. Adalah gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, serta kabel jaringan) yng membentuk suatu pola khusus
- Logical. Adalah gambaran bagaimana suatu perangkat dapatberkomunikasi yang dengannya perangkat lain-lainnya.
Berikut jenis-jenis topologi jaringan:
1. Topologi BUS
Pada topologi Bus seluruh komputer dihubungkan secara langsung pada media transmisi yang dengannya konfigurasi yng disebut Bus. Kebel bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghubungkan jaringan ini umumnya mempergunakan kebel koaksial. Setiap Server serta Workstation yng disambungkan pada Bus mempergunakan konektor T (T-Connector). Pada kedua ujung kabel Perlu diberi Terminator berupa Resistor yng mempunyai resistansi khusus sebesar 50 Ohm yng berwujud sebuah konektor, bila resistansi dibawah ataupun diatas 50 Ohm, maka Server tak akan mampu bekerja secara maksimal dalam melayani jaringan, menjadikan akses User ataupun Client menjadi menurun. Saat ini ini, topologi bus Suka dipakai backbone (jalur utama), yang dengannya mempergunakan kabel Fiber Optik menjdai media transmisi.
Keunggulan topologi Bus:
- Penggunaan kabel tidak banyak, menjadikan terlihat simpel serta hemat biaya.
- Pengembangan menjadi gampang.
Kelemahan topologi Bus:
- Jaringan akan terganggu bila satu dari sekian banyaknya komputer rusak.
- Andai tingkat traffic tinggi bisa memicu kemacetan.
- Butuh Repeater bagi atau bisa juga dikatakan untuk jarak jaringan yng terlalu jauh (andai mempergunakan kabel coaxial).
- Bila terlaksana gangguan yng terlalu serius, maka proses pengiriman data menjadi lambat lantaran lalu lintas jaringan penuh serta padat akibat tak ada pengontrol User.
- Deteksi kesalahan Amat kecil, menjadikan bila terlaksana gangguan maka susah sekali mencari kesalahan yang telah di sebutkan.
2. Topologi Star
Pada Topologi jaringan Star, setiap Workstation dihubungkan yang dengannya mempergunakan alat penghubung terpusat ataupun yng disebut yang dengannya konsentrator. Masing – masing Workstation tak saling berhubungan. Jadi setiap Workstation yng terhubung ke konsentrator tak akan bisa berinteraksi ataupun berkomunikasi sebelum konsentrator dihidupkan. Bila Konsentrator dimatikan, maka seluruh koneksi jaringan akan terputus. Bila dibandingkan yang dengannya system topologi jaringan Bus, system ini memiliki tingkat kerumitan jaringan yng lebih simpel, cuma saja pada system ini butuh konsentrator.
Pada topologi ini beban yng dipikul oleh konsentrator cukup berat, yang dengannya demikian tingkat kerusakan ataupun gangguan dari sentral ini lebih besar. Hubungan antar Workstation akan di lakukan melalui perlengkapan yng disebut konsentrator, menjadikan setiap Workstation dihubungkan yang dengannya kabel jaringan ke konsentrator. Jadi, tak ada hubungan kabel antar Workstation. Pada topologi Star, penambahan Workstation tak akan mengganggu system yng sedang bekerja, tinggal menambah kabel dari Workstation ke konsentrator. Begitu juga andai satu dari sekian banyaknya Workstation kabelnya terputus ataupun terlaksana kerusakan, maka tak akan mengganggu Workstation lain yng sedang bekerja. Yng bertindak menjdai konsentrator dalah Hub serta Switch.
Keunggulan topologi Star:
- Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa memberi pengaruh jaringan yng telah ada sebelumnya.
- Bila satu dari sekian banyaknya kabel koneksi User putus, maka cuma komputer User yng bersangkutan saja yng tak berfungsi serta tak memberi pengaruh User yng lain (keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja).
Kelemahan topologi Star:
- Boros dalam pemakaian kabel, andai dihubungkan yang dengannya jaringan yng lebih besar serta luas.
- Bila pengiriman data secara bersamaan saatnya, bisa terlaksana Collision.
3. Topologi Ring
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral Perlu dihubungkan seri satu yang dengannya yng lain serta hubungan ini akan membentuk Loop tertutup. Dalam system ini setiap sentral Perlu dirancang agar bisa berinteraksi yang dengannya sentral yng berdekatan ataupun berjauhan. Yang dengannya demikian topologi ini mempunyai kemampuan melakukan Switching ke banyak sekali arah Workstation. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain merupakan tingkat kerumitan jaringan rendah (simpel). Topologi ini Suka dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk jaringan yng luas pada satu kota yang dengannya mempergunakan media transmisi kabel fiber optik, misalnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghubungkan beberapa ISP pusat serta cabang dalam satu kota.
Keunggulan topologi Ring:
- Hemat kabel.
- Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membangun jaringan yang dengannya topologi ini lebih murah bila dibandingkan yang dengannya topologi Star.
Kelemahan topologi Ring:
- Amat peka terhadap kesalahan jaringan.
- Sukar bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembangkan jaringan, menjadikan jaringan yang telah di sebutkan nampak menjadi kaku.
- Biaya pemasangan lebih besar.
4. Topologi Tree
Topologi Tree ataupun pula disebut menjdai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini umumnya dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk interkoneksi antar sentral yang dengannya susunan yng berbeda. Topologi Tree adalah pengembangan dari topologi Star. Pada topologi Tree setiap tingkai ataupun Node akan dihubungakan pada pusat ataupun konsentrator (Hub ataupun Switch) yng berada pada awal Trafic rangkaian.
Dasarnya memang, topologi Tree adalah gabungan dari beberapa topologi Star, menjadikan keunggulan serta kelemahan dalam topologi ini hampir percis yang dengannya topologi Star.
Keunggulan topologi Tree:
- Gampang dalam pengembangan jaringan.
- Gampang dalam mendeteksi kerusakan.
- Andai satu dari sekian banyaknya kabel sub-Node, maka sub-Node yng lain tak akan terganggu.
Kelemahan topologi Tree:
- Andai satu dari sekian banyaknya konsentrator ataupun sentral Node mengalami kerusakan, maka sub-Node yng ada dibawahnya akan terganggu.
5. Topologi Mesh
Topologi Mesh adalah topologi yng dibangun yang dengannya memasang Link diantara seluruh Node. Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh ataupun Fully-Connected Mesh, yakni sebuah jaringan dimana setiap Node terhubung langsung ke seluruh Node yng lain. Jumlah saluran ataupun Link yng Perlu disediakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membentuk jaringan topologi Mesh merupakan jumlah Node (Station) dikurang 1 (n-1, n = Jumlah Node). Misal, andai seluruh Node dalam jaringan terdapat 5 Node, maka setiap Node Perlu me-Link (menyambung) ke 4 Node lain-lainnya.
Topologi Mesh umumnya dipakai pada ISP (Internet Service Provider) bagi atau bisa juga dikatakan untuk memastikan bila terlaksana kerusakan pada satu dari sekian banyaknya system komputer maka tak akan mengganggu hubungan jaringan yang dengannya system komputer lain dalam jaringan.
Keunggulan topologi Mesh:
- Topologi Mesh mempunyai tingkat Redundancy yng tinggi, menjadikan andai terdapat satu Link yng rusak maka suatu Node (Station) bisa mencari Link yng lain-lainnya.
Kelemahan topologi Mesh:
- Butuh biaya yng cukup besar, lantaran butuh tidak sedikit kabel, setiap Node Perlu dipasang LAN Card sebanyk n-1 (n=Jumlah Node).
- Jaringan ini tak praktis.
Demikianlah pemaparan ihwal pengertian serta jenis-jenis topologi jaringan, mudah-mudahan ada manfaatnya buat kamu.
Title: Pengertian serta Jenis - Jenis Topologi Jaringan Date: 2013-12-12T16:31:00+07:00 Rating: 4.5
Source Article and Picture :
www.tutorialcarakomputer.com
Seputar Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan
Terima kasih telah membaca Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan. Semoga pos dari situs web Panduan Komputer berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Panduan Komputer. Silakan berbagi ulasan Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Panduan Komputer melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Panduan Komputer untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Panduan Komputer di bawah. Demikan dan sekian tentang Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan. Dan Assalamualaikum pembaca Panduan Komputer.